Artikel - 26 Januari 2023

Tim KKN Unila Melaksanakan Program Kerja Berupa Sosialiasasi dan Pelatihan Microgreens

Microgreeens merupakan sayuran muda yang sudah tumbuh daun dan dapat diolah / dikonsumsi seperti sayuran pada umumnya. Microgreeens memiliki rasa yang khas setiap jenis sayurannya. Semua jenis sayuran dapat ditanam dijadikan microgreens.

  • Berdasarkan Hasil Lab Penelitian Terbukti Microgreens Lebih Bernutrisi Daripada Sayuran Dewasa
  • Microgreens Jauh Lebih Mudah Dibudidayakan
  • Waktu Panen Microgreens Cukup Singkat Karena Hanya Membutuhkan 1 - 3 Minggu Saja

Pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Tanjung Agung bersama dengan ibu-ibu PKK yang di mentori oleh mahasiswa Tim KKN. Bella Amanda, sebagai mentor juga turut memberikan tahapan dalam membudidayakan microgreens “Rendam terlebih dahulu benih (±5 jam) ,Selanjutnya masukkan media tanam kedalam wadah ,Selanjutnya taburkan benih kedalam media tanam ,Lalu siram benih microgreens secara rutin dan teratur. Pastikan tetap lembab, Lalu panen pada umur 7-30 hari dengan menggunting pangkal batang” Usulnya.

Dokumentasi Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Microgreens

Pelaksanaan program kerja microgreens membutuhkan beberapa alat, media tanam dan benih sayuran. Microgreens sendiri nantinya dapat diolah untuk menjadi gado-gado,sayur bening,rawon,campuran mie, salad, isi burger, maupun dijadikan lalapan

  • 01 Wadah Budidaya Microgreens

    Untuk membudidayakan microgreens dibutuhkan wadah yang berlubang, hal ini dibutuhkan agar air dapat keluar ketika tanaman disiram. Wadahnya yaitu tray maupun nampan plastik yang sudah dilubangi serta besek sebagai wadahnya

  • Media tanam yang dapat digunakan untuk membudidayakan microgreens dapat berupa tanah kompos,arang sekam padi,serbuk kayu, maupun rock wool

  • Hampir semua benih sayuran dapat digunakan dalam membudidayakan microgreens,contohnya yaitu benih bayam, kangkung,sawi,jagung,kemangi,kubis,selada dan sayuran lokal lainnya.

Artikel - 21 Januari 2023

Tim KKN Unila Melaksanakan Program Kerja Berupa Pelatihan Biochar Bersama Dosen Universitas Lampung Dedy Prasetyo, S.P., M.Si.

Biochar adalah bahan padat kaya karbon yang dihasilkan dari mengubah limbah organik pertanian akibat pembakaran tidak sempurna yang berfungsi sebagai pembenah tanah atau lahan pertanian. Berikut pentingnya Biochar meliputi:

  • Biochar dapat meningkatkan serapan unsur hara
  • Biochar mampu memperbaiki kegemburan tanah
  • Biochar dapat membantu proses menetralkan pH tanah

Pelatihan dan praktik langsung di Balai Desa Tanjung Agung bersama bapak-bapak petani dan dihadiri aparat desa dilangsungkan dari jam 9 pagi sampai jam 11 siang dengan pemateri langsung dari dosen Universitas Lampung yaitu bapak Dedy Prasetyo, S.P., M.Si. selaku dosen ilmu tanah. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah ilmu dalam melakukan pembenahan tanah pada lahan pertanian dengan menggunakan media biochar atau arang organik.

Dokumentasi

Kegiatan Pelatihan Biochar

Penyampaian Materi Biochar

Dedy Prasetyo, S.P., M.Si.

(Sabtu, 21 January 2022) Kegiatan Biochar ini berorientasi untuk mengenalkan pada warga tentang tata cara dalam melakukan pembenahan tanah dengan media arang organik, sehingga diharapkan bagi warga terkhusus petani dapat menerapkan metode atau media pengemburan tanah menggunakan biochar sehingga hasil dari lahan pertanian warga dapat lebih optimal dikarenakan lahan yang subur dan gembur. Mengutip dari Bapak Dedy Prasetyo selaku dosen ilmu tanah Universitas Lampung Biochar ini sangat dapat membantu proses pengemburan tanah atau lahan pertanian seperti singkong, karet, sawit dan masih banyak lagi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh teman teman KKN Unila 2023 yang ditempatkan di Desa Tanjung Agung.

Praktik Langsung Biochar

Tim KKN UNILA 2023

Tutorial Pembuatan Arang Biochar Menggunakan Sekam Padi dan Batang Singkong

Pembuatan arang Biochar memerlukan beberapa alat dan bahan seperti sekam padi, batang singkong, kawat rami, alat alat yang mudah terbakar seperti daun kering dan korek api. Berikut akan kami lampirkan tata cara dalam proses pembuatan Biochar menggunakan batang singkong kering:

  • 01 Lubang Pembakaran

    Tahap pertama yaitu menggali lubang pada tanah dengan diameter 50cm kemudian masukkan batang singkong pada lubang ditumpuk hingga setinggi 50cm

  • Setelah batang singkong dipadatkan kedalam lubang, lakukan pebakaran seperti biasa dimulai dari bawah sehingga api bisa menjalar keatas, setelah itu pada bagian bagian yang berongga ditutup menggunakan sekam padi hal ini bertujuan agar terjadi nya pembakaran tidak sempurna atau pirolisis yang mengakibatkan batang singkong tersebut tidak menjadi abu atau habis terbakar

  • Setelah batang singkong tersebut menjadi arang hal yang perlu dilakukan yaitu dengan menunggu atau menyirami tempat pembakaran tersebut dan dapat dilihat arang batang singkong tersebut apakah sudah menjadi arang sepenuhnya atau hanya bagian luarnya saja. Setelah itu arang tinggal dihancurkan dan disebar dilahan pertanian.